Jika Anda baru mengenal dunia analisis teknis, maka ini adalah tempat yang tepat untuk memulai.
Di sini, Anda akan menemukan semua yang perlu Anda ketahui untuk memulai, mulai dari dasar pembuatan bagan hingga konsep lanjutan seperti indikator.
Analisis teknis adalah alat yang ampuh yang dapat digunakan untuk membantu Anda membuat keputusan perdagangan yang lebih tepat.
Dengan meluangkan waktu untuk mempelajari dan memahaminya, Anda dapat memberi diri Anda keunggulan nyata di pasar.
Jadi, mari kita mulai!
Apa itu Analisis Teknis?
Analisis Teknis adalah studi tentang pasar keuangan berdasarkan data historis yang disajikan pada grafik. Grafik ini bisa berbentuk garis, candlestick, atau bar.
Dengan bantuan pergerakan harga dan volume, analisis teknis dipraktikkan untuk mengidentifikasi peluang potensial untuk menghasilkan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang.
Analis teknis percaya bahwa perilaku kolektif semua pelaku pasar, termasuk pembeli dan penjual, menentukan harga. Analisis teknis sering digunakan untuk mengidentifikasi pola harga yang dapat memberikan petunjuk tentang arah harga.
Persyaratan Dasar Analisis Teknis
Mari kita mulai dengan dasar-dasar analisis Teknikal untuk membantu Anda memahaminya sebelum kita beralih ke beberapa istilah lanjutan.
1. Lilin
Candlesticks adalah salah satu alat paling populer yang digunakan oleh analis teknis untuk mengevaluasi pasar. Mereka mudah dibaca dan dapat memberikan banyak informasi tentang pasar.
Candlestick dibuat dengan memplot harga sekuritas pada interval waktu tertentu. Setiap kandil mewakili aksi harga selama periode waktu tertentu. Kandil terdiri dari tubuh dan dua bayangan. Tubuh mewakili harga buka dan tutup untuk periode tersebut, sedangkan bayangan mewakili harga tinggi dan rendah untuk periode tersebut.
Candlestick dapat memberikan berbagai informasi tentang pasar, termasuk arah tren, kekuatan tren, dan potensi pembalikan. Candlestick dapat digunakan dalam kerangka waktu apa pun, termasuk per jam, empat jam, satu hari, satu bulan, atau bahkan satu tahun.
Jika Anda baru memulai dalam analisis teknis, candlestick adalah tempat yang bagus untuk memulai. Mereka mudah ditafsirkan dan dapat memberikan informasi berharga tentang pasar.
2. Kerangka Waktu
Ketika datang ke analisis teknis, salah satu hal yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah kerangka waktu. Ini karena kerangka waktu yang berbeda dapat memberikan informasi yang berbeda. Misalnya, bagan jangka panjang dapat menunjukkan tren keseluruhan kepada Anda, sementara bagan jangka pendek dapat menunjukkan tindakan harga yang lebih langsung kepada Anda.
Salah satu hal terpenting untuk diingat adalah Anda tidak boleh hanya mengandalkan kerangka waktu satu kali. Sebaliknya, Anda harus melihat beberapa kerangka waktu untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap. Misalnya, Anda mungkin melihat bagan jangka panjang untuk mengidentifikasi tren keseluruhan, lalu melihat bagan jangka pendek untuk menentukan waktu entri Anda.
Tidak ada kerangka waktu yang "benar" atau "salah" untuk digunakan. Itu semua tergantung pada gaya trading Anda dan informasi apa yang Anda cari. Beberapa pedagang lebih suka menggunakan grafik jangka panjang, sementara yang lain lebih suka grafik jangka pendek. Pada akhirnya, terserah Anda untuk bereksperimen dengan kerangka waktu yang berbeda dan melihat mana yang paling cocok untuk Anda.
3. Garis Tren
Dalam analisis teknikal, garis tren adalah garis lurus yang menghubungkan dua atau lebih titik harga pada sebuah grafik. Garis tren digunakan untuk mengidentifikasi tren dan pembalikan tren.
Garis tren bisa miring ke atas (bullish), miring ke bawah (bearish), atau horizontal (datar). Tren naik didefinisikan sebagai posisi terendah yang lebih tinggi dan posisi tertinggi yang lebih tinggi, sedangkan tren turun didefinisikan sebagai posisi terendah yang lebih rendah dan posisi tertinggi yang lebih rendah. Garis tren horizontal digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance.
Garis tren dapat digunakan pada kerangka waktu apa pun, tetapi paling berguna pada kerangka waktu yang lebih lama seperti grafik harian, mingguan, atau bulanan karena memberikan sinyal yang kuat dan mengurangi gangguan yang ada dalam kerangka waktu yang lebih pendek.
Saat menggambar garis tren, penting untuk menggunakan titik harga sebanyak mungkin. Semakin banyak titik harga yang terhubung, semakin signifikan garis trennya.
Ada dua jenis garis tren:
- Garis tren dukungan dan resistensi
- Garis tren rata-rata bergerak
Garis tren support dan resistance ditarik dengan menghubungkan harga terendah dalam tren naik dan harga tertinggi dalam tren turun. Garis tren ini menunjukkan tingkat di mana harga cenderung menemukan support atau resistance.
Garis tren rata-rata bergerak dibuat dengan memplot rata-rata bergerak pada grafik harga. Garis tren ini menunjukkan harga rata-rata sekuritas selama periode waktu tertentu. Kami akan membahasnya secara rinci di depan dalam artikel ini.
Garis tren adalah alat yang berguna bagi pedagang untuk mengidentifikasi tren dan membuat keputusan perdagangan. Namun, penting untuk diingat bahwa garis tren tidak tepat dan harus digunakan bersama dengan indikator teknis lainnya.
4. Pola
Ada berbagai pola yang dicari oleh analis teknis ketika mencoba memprediksi pergerakan harga di masa depan. Beberapa pola yang paling populer meliputi:
1. Kepala & Bahu
Ini adalah pola pembalikan yang tercipta saat harga membentuk puncak (head), diikuti oleh lower high (bahu kiri), dan kemudian puncak lainnya (bahu kanan). Bahu kanan biasanya lebih rendah dari kepala, dan pola dianggap lengkap ketika harga menembus di bawah garis leher.
2. Atasan Ganda
Ini adalah pola pembalikan yang dibuat ketika harga membentuk dua puncak berturut-turut, dengan puncak kedua lebih rendah dari yang pertama. Pola dianggap selesai ketika harga menembus di bawah garis support yang diciptakan oleh dua tertinggi.
3. Bawah Ganda
Ini adalah pola pembalikan yang tercipta ketika harga membentuk dua titik terendah berturut-turut, dengan titik terendah kedua lebih tinggi dari yang pertama. Pola dianggap selesai ketika harga menembus di atas garis resistance yang diciptakan oleh dua titik terendah.
4. Tiga Atas
Ini adalah pola pembalikan yang tercipta ketika harga membentuk tiga puncak berturut-turut, dengan puncak ketiga lebih rendah dari dua puncak pertama. Pola dianggap selesai ketika harga menembus di bawah garis support yang diciptakan oleh tiga tertinggi.
5. Tiga Bawah
Ini adalah pola pembalikan yang tercipta ketika harga membentuk tiga posisi terendah berturut-turut, dengan harga terendah ketiga lebih tinggi dari dua harga terendah pertama. Pola dianggap selesai ketika harga menembus di atas garis resistance yang diciptakan oleh tiga titik terendah.
Ini hanyalah beberapa dari banyak pola berbeda yang dicari oleh analis teknis ketika mencoba memprediksi pergerakan harga di masa depan. Setiap pola memiliki seperangkat aturan dan pedomannya sendiri, dan terserah pada analis untuk menentukan apakah suatu pola valid atau tidak untuk diperdagangkan.
5. Harga & Volume
Dalam analisis teknis, harga dan volume adalah dua indikator terpenting dari aktivitas pasar. Harga adalah ukuran nilai suatu sekuritas, sedangkan volume adalah ukuran jumlah saham yang diperdagangkan.
Harga dan volume sering digunakan bersama untuk mengidentifikasi tren di pasar. Misalnya, jika harga sekuritas naik dan volumenya meningkat, itu mungkin merupakan tanda bahwa pasar sedang bullish pada sekuritas tersebut. Sebaliknya, jika harga turun dan volume meningkat, itu bisa menjadi tanda bahwa pasar sedang bearish pada sekuritas.
Analis teknis menggunakan berbagai teknik untuk menganalisis data harga dan volume. Beberapa teknik umum termasuk analisis tren, level support dan resistance, dan rata-rata bergerak.
Data harga dan volume dapat ditemukan di sebagian besar situs keuangan. Banyak broker juga memberikan data ini kepada klien mereka.
Indikator teknis
Indikator teknis adalah alat yang digunakan oleh pedagang untuk mengevaluasi informasi harga masa lalu dan sekarang dan membuat keputusan perdagangan. Ada banyak jenis indikator teknis, masing-masing dengan kekuatan dan kelemahannya sendiri.
Mari kita lihat beberapa indikator paling populer yang digunakan oleh trader dan investor aktif.
1. Rata-rata Bergerak
Rata-rata bergerak membantu membersihkan aksi harga dengan menghilangkan "kebisingan" dari fluktuasi harga acak. Ini adalah indikator yang menunjukkan tren yang didasarkan pada harga di masa lalu.
Rata-rata bergerak dihitung dengan mengambil rata-rata dari sejumlah harga masa lalu, dan titik data yang dihasilkan kemudian diplot pada grafik. Jumlah harga masa lalu yang digunakan dalam perhitungan dikenal sebagai periode. Misalnya, rata-rata pergerakan 10 periode menggunakan 10 titik data terakhir untuk menghitung nilai rata-rata pergerakan berikutnya.
Seperti namanya, rata-rata bergerak “bergerak” karena terus-menerus dihitung ulang saat data harga baru masuk. Inilah sebabnya mengapa rata-rata bergerak sering digunakan untuk mengidentifikasi arah tren. Ketika harga berada di atas rata-rata pergerakan, umumnya dianggap sebagai tren naik, dan ketika harga berada di bawah rata-rata pergerakan, umumnya dianggap sebagai tren turun.
Ada beberapa jenis rata-rata bergerak yang digunakan dengan cara yang berbeda oleh para pedagang. Yang paling umum adalah Simple Moving Average (SMA), Exponential Moving Average (EMA), dan Weighted Moving Average (WMA).
- Simple Moving Average adalah jenis rata-rata bergerak yang paling dasar. Ini dihitung dengan mengambil rata-rata dari sejumlah harga masa lalu. Misalnya, SMA 10 periode akan menggunakan 10 titik data terakhir untuk menghitung nilai rata-rata bergerak berikutnya.
- Exponential Moving Average adalah rata-rata pergerakan yang lebih canggih yang memberikan bobot lebih pada poin data terbaru. Ini membuatnya lebih responsif terhadap perubahan harga terkini daripada Simple Moving Average.
- Rata-Rata Pergerakan Tertimbang mirip dengan Rata-Rata Pergerakan Eksponensial, tetapi memberikan bobot lebih pada titik data terbaru. Ini membuatnya lebih responsif terhadap perubahan harga terkini daripada Exponential Moving Average.
Rata-rata bergerak adalah indikator analisis teknis yang populer karena mudah dipahami dan mudah digunakan. Mereka dapat digunakan untuk mengidentifikasi arah tren, serta level support dan resistance.
2. Retracemen Fibonacci
Dalam analisis teknis, Fibonacci retracements digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance potensial. Retracement Fibonacci didasarkan pada gagasan bahwa pasar akan menelusuri kembali sebagian dari pergerakan sebelum melanjutkan ke arah semula.
Beberapa rasio Fibonacci digunakan dalam retracement, tetapi yang paling umum adalah 38.2%, 50%, dan 61.8%. Rasio-rasio ini diturunkan dari deret Fibonacci, yaitu deretan angka yang setiap angkanya merupakan jumlah dari dua angka sebelumnya. Misalnya, barisan Fibonacci membentuk seperti ini: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765…
Seperti yang Anda lihat, level retracement 38.2% adalah 21 (34-13), level 50% adalah 34 (55-21), dan level 61.8% adalah 55 (89-34). Retracement Fibonacci dapat digunakan di pasar mana pun dan pada kerangka waktu apa pun. Namun, mereka paling sering digunakan bersama dengan indikator teknis atau pola grafik lainnya.
Ketika dikombinasikan dengan indikator teknis lainnya, Fibonacci retracements dapat memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Misalnya, jika Fibonacci retracement digabungkan dengan level support atau resistance, ini dapat memberikan sinyal yang lebih andal.
Selain itu, Fibonacci retracements dapat digunakan untuk mengidentifikasi target harga potensial. Misalnya, jika saham menelusuri kembali 61.8% dari pergerakan sebelumnya, ini sering dianggap sebagai tanda bahwa saham dapat terus bergerak lebih rendah untuk mencapai level Fibonacci berikutnya di 100%.
Retracement Fibonacci adalah alat yang berharga bagi para pedagang dan investor. Namun, seperti semua indikator teknis, mereka tidak boleh digunakan secara terpisah. Sebaliknya, mereka harus digunakan bersama dengan indikator teknis atau pola grafik lainnya untuk mengkonfirmasi kemungkinan pergerakan.
3. Indeks Kekuatan Relatif (RSI)
Relative Strength Index (RSI) adalah indikator momentum kuat yang hanya mengukur besarnya perubahan harga untuk menentukan apakah suatu saham atau aset lainnya overbought atau oversold.
RSI ditampilkan sebagai osilator dan aset dianggap overbought ketika RSI mencapai 70 atau lebih, yang berarti telah naik terlalu cepat dan mungkin karena pullback. Ini dianggap oversold ketika jatuh di bawah 30, artinya telah jatuh terlalu cepat dan mungkin karena rebound.
RSI dihitung menggunakan rumus berikut:
RSI = 100 – 100/(1 + RS)
Dimana RS = Average Gain / Average Loss
RSI dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren umum serta potensi pembalikan. Ketika RSI berada di atas 50, itu menunjukkan bahwa aset dalam tren naik, dan ketika di bawah 50, itu menunjukkan bahwa aset dalam tren turun. RSI juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli dan jenuh jual. Ketika RSI di atas 70, dianggap overbought, dan ketika di bawah 30, dianggap oversold.
RSI adalah indikator serbaguna yang dapat digunakan dalam beberapa cara berbeda. Ini adalah indikator populer di kalangan pedagang dan merupakan alat yang berguna untuk mengidentifikasi tren, kondisi overbought dan oversold, dan potensi pembalikan.
4. Bollinger Band
Dibuat oleh John Bollinger pada awal 1980-an, Bollinger Bands dimaksudkan untuk mengukur volatilitas di pasar.
Bollinger Bands terdiri dari tiga band:
- Sebuah band atas
- Sebuah band yang lebih rendah
- Rata-rata bergerak normal di tengah
Pita atas dan bawah biasanya berjarak 2 standar deviasi dari pita tengah. Bollinger Bands dapat digunakan untuk mengukur kondisi overbought dan oversold di pasar, serta untuk menangkap potensi pembalikan tren.
Gagasan utama di balik Bollinger Bands adalah bahwa harga cenderung tetap berada di dalam band atas dan bawah selama periode volatilitas rendah, dan harga keluar dari band selama periode volatilitas tinggi.
Bollinger Bands dapat digunakan pada kerangka waktu apa pun, tetapi paling sering digunakan pada grafik harian atau mingguan.
Intinya
Jika Anda berpikir bahwa Anda dapat dengan mudah berdagang di pasar mana pun menggunakan analisis teknis, Anda bisa. Namun, semua alat dan indikator ini hanyalah intinya.
Ada banyak alat dan konsep yang masih belum terungkap. Oleh karena itu, saya akan merekomendasikan untuk mempelajari lebih lanjut tentang ini dan mempraktikkannya secara menyeluruh sebelum Anda menginvestasikan uang Anda dalam hal apa pun.
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat dan ingin mempelajari lebih lanjut tentang analisis teknis, berikan komentar di bawah, dan saya akan membuat lebih banyak artikel seperti itu untuk memandu Anda. Sampai saat itu, terus belajar dan terus berkembang.
Tinggalkan Balasan